Perbincangan tentang mobil manual atau matic yang lebih baik mulai mencuat ketika produsen kendaraan mengeluarkan satu jenis produk mobil dengan opsi keduanya. Dengan spesifikasi serupa selain pada transmisi, memilih antara mobil manual atau matic dari satu model yang sama sering kali membingungkan.
Jika Anda sedang menghadapi situasi serupa, simak ulasan plus dan minus dari keduanya dalam artikel berikut, yuk.
Umumnya, mobil manual memiliki lima atau enam gigi persneling dan satu gigi mundur. Jumlah gigi yang cukup banyak ini membuat mobil dapat bekerja pada kecepatan mesin yang rendah sekalipun. Variasi gigi pada persneling ini juga kerap membuat pengendara merasa memiliki kontrol penuh atas mobil yang sedang dikendarainya.
Bagi beberapa orang, kebolehan ini membuat pengalaman berkendara semakin menarik. Dari segi finansial, mobil manual rata-rata memiliki harga jual yang lebih murah. Pasalnya, komponen serta persneling yang dimilikinya tidak begitu kompleks.
Di sisi lain, banyaknya gigi pada persneling mobil manual justru membuat sejumlah pengemudi merasa kesulitan untuk mengendarainya. Sebab mobil manual membutuhkan daya dari pengendaranya agar ia dapat berjalan mulus. Oleh sebab itu, jika feeling pengemudi belum bisa menyatu dengan mobil manual yang dikendarainya, kemungkinan mobil akan mogok (stalling) saat pergantian gigi cukuplah tinggi.
Selain itu, untuk seseorang yang kurang pandai membagi fokus mungkin akan merasa kesulitan mengendarai mobil ini karena banyaknya hal yang harus dikendalikan dalam satu waktu yang sama.
Kontra dari mobil manual, mobil matic memiliki persneling yang jauh lebih simpel. Umumnya mobil matic dilengkapi dengan empat gigi persneling, yang sudah termasuk gigi mundur, dan bisa mengganti gigi secara otomatis tanpa perintah dari pengemudi ketika kecepatan bertambah.
Hal ini membuat mengendarai mobil matic menjadi jauh lebih mudah. Sebab otomatisasi pada persneling, perpindahan gigi pada mobil matic pun akan jauh lebih halus. Sehingga, pengalaman berkendara akan lebih menyenangkan dan bebas hambatan.
Untuk jangka waktu yang panjang, mobil matic ternyata cenderung lebih efisien bahan bakar ketimbang mobil manual. Mobil ini juga nyaman dikendarai terutama di jalanan perkotaan yang sering macet, karena tidak perlu sering pindah gigi dan hanya memiliki 2 pedal (gas dan rem).
Sayangnya, mobil matic memiliki harga jual yang lebih tinggi. Pasalnya, mobil ini memiliki komponen persneling yang lebih kompleks. Selain itu, persneling matic pun tidak memiliki usia yang lebih panjang jika dibandingkan dengan persneling manual.
Artinya, pengeluaran tambahan untuk memperbaiki persneling matic di masa yang akan datang mungkin sekali dibutuhkan. Tak ayal, premi asuransi mobil matic juga lebih mahal dari mobil manual.
Keputusan akhir tentu kembali ke tangan Anda, apakah ingin memilih mobil manual atau matic. Banyak orang yang mengatakan mobil matic cocok untuk kawasan urban, di mana Anda akan sering terjebak macet, dan mobil manual cocok untuk perjalanan jarak jauh.
Namun ini tidak berlaku jika perjalanan jauh Anda juga penuh kemacetan, seperti waktu mudik. Jadi, mobil manual lebih nyaman dikendarai pada perjalanan jarak jauh dan sepi kendaraan, sementara mobil matic lebih nikmat digunakan pada perjalanan yang ramai.
Tips: Mau Membeli Mobil Bekas? Berikut Tips Membeli Mobil Bekas!
Anda mencari mobil manual atau matic bekas? Pilihannya hanya di Mocil. Selain menawarkan mobil-mobil bekas dengan kualitas terbaik, Mocil juga siap memberikan sejumlah penawaran menarik dan pelayanan terbaik untuk Anda!